SELEMBAR DEMI SELEMBAR
Hari-hari kulewati hari , lembar demi lembar terbuka, ku merasakan hidup kadang susah, kadang senang, dan kadang juga sedih.Hidup ini terus aku lewati begitu saja dari aku SD,SMP,hingga sekarang aku duduk di bangku SMA.Masa SD aku adalah masa kanak-kanak yang tak akan bisa ku lupakan.Dimana masa aku puas bermain , dan tidak lama kemudian sunguh tak terasa lembaran baru akan terbuka, dan lembaran tua akan tertutup dan menjadi sebuah kenangan yang begitu indah dan menyenangkan. Akhirnya lembaran baru terbuka di masa SMP. Aku menyesal dan sangat menyesal mengapa aku menyia-nyiakan waktu ku begitu saja. Waktu aku SMP aku sekolah di SMPN 2 GANGKING yang sekarag sudah berubah menjadi SMPN 5 BULUKUMBA,aku menyesal mengapa aku tidak bersungguh-sungguh untuk belajar, yang aku pikirkan saat itu adalah cuma main , main dan main tidak sedikitpun aku berfikir untuk kedepannya.Aku sangat bingung mengapa saat aku SMP aku tidak beribadah dengan serius, setiap kali aku sholat aku terus bercanda dan seakan akan aku tak berdosa. Di lembaran ini adalah lembaran kehidupan yang penuh dengan penyesalan. Dan di lembaran ini juga rasa cinta tumbuh begitu saja , aku tak tahu mengapa itu bisa terjadi. Perasaan suka terhadap seorang wanita yang membuat hidupku senang tampa ada masalah.Mungkinkah ini yang disebut dengan masa puber di mana tingkat kematangan seseorang yang naik menuju masa remaja.dan rasa penasaran dengan isi hati seseorang yang aku suka, apakah dia juga merasakan apa yang ku rasakan pada dirinya,dan juga rasa iri juga menghantui pikiranku, melihat teman yang sedang duduk berduaan lagi pacaran, sehingga tumbuh motivasi untuk mengungkapkan perasaan pada seseorang yang aku suka.Dan tampa berpikir panjang aku langsung menghampiri perempuan yang aku suka itu yang kebetulan juga berjalan seorang diri di depan ku.Kemudian aku mengatakan semua isi hatiku pada dirinya,dan akhirnya dia menerima aku untuk jadi pacarnya.Aku langsung legah setelah mengutarakan isi hatiku yang selama ini aku pendam,hingga sampai dirumah pun aku tak berhenti memikirkannya.dan selama dua bulan ku jalani semua bersamanya entah mengapa dia beruba, yang dulunya sayang menjadi menjauh dariku dan terus menghindari ku.Dan higga satu saat dia datang padaku dan langsung saja berkata"Kita putis saja." Aku terus bertanya-tanya ada apa ini, kemudian dia berkata "Mungkin ini yg terbaik" ,dan aku pun langsung mengerti tentang yang di maksud kata itu. Dan tampa berpikir panjang aku langsung berkata " Baiklah kalau itu maumu". Kemudian rasa bimbang, galau dan yang lain-lain mulai menghantui ku.
Setelah aku berpisah rasanya aku tak ada semangat hidup lagi,dan hingga akhirnya salah satu sahabat aku berkata "Tenang sob ada pepatah mengatakan bahwa Mati Satu Tumbuh Seribu".Aku pun berfikir, benar juga tuh yang lu bilang,dan mulai dari situ aku langsung bangkit dari rasa sakit yang menidurkanku selama ini.Dan setahun pun tak terasa akhirnya aku sudah mau lulus lagi di SMP,