JAKARTA TUNGGU
AKU
Dua hari sebelum berangkat ke Jakarta
betapa galaunya aku tidak bias tidur , dan terus bertanya –tanya Jakarta itu
gimana sih? , apakah Jakarta itu seperti yang ada di televise yang sering ku
lihat.Dan betapa sedih nya diriku meninggalkan ke dua orang tua ku , dan semua
orang yang ku sayangi , termasuk teman dan sahabat-sahabat ku , tapi aku tetap
harus berangkat karna cuma aku satu-satunya anak laki-laki yang di harap kan
kadua orang tua ku.Dan tiba saatnya aku harus berangkat ke Jakarta , dan aku
pun berangkat dengan penuh rasa bangga , dan tidak disangka –sangka ternyata
impian utama ku untuk biasa menginjak Jakarta akhirnya kesampaian juga .
Aku
pun berangkat dengan di temani orang tua ku dan saudara-saudara ku , juga sahabat
ku yang paling dekat dengan ku .Kampung demi kampung ku lewati selama di
perjalanan ku,Dan di tengah perjalanan kami berhenti di sebuah mesjid untuk
beristirahat dan melepas ketegangan kami di perjalanan, sambil mengisi perut
yang kosong.
Kami
pun melanjut kan kembali perjalanan , tak lama kemudian tibalah kami di kota
Takalar, dan sebentar lagi sampai ke Makassar.tak lama kemudian aku tertidur
pulas , pada saat aku bangun ternyata aku sudah tiba di Makassar.Aku pun
kerumah tanteku yang di Makassar.sesampainya aku di rumah tante, aku langsung
menemui tanteku dan mohon pamit . Aku pun kembali naik ke mobil dan siap
berangkat ke bandara Sultan Hasanuddin , dan sesampainya aku di masjid bandara,
di mana disini saya betemu dengan orang –orang dari kampung yang berbeda . Dan
tidak lama kuemudian,ada beberapa orang yang datang dan memerintah kan kami dan
keluarga kami semua berkumpul di dalam masjid untuk melaksanakan acara
pelepasan kami dan keluarga kami, sekaligus melaksanakan makan siang
bersama-sama.Beberapa saat setelah makan siang , kami lansung menuju ke bandara
karena pesawat kami akan berangkat.
Tibalah
saat-saat yang sedih di mana aku dan keluarga ku semua meneteskan air mata, dan
disinilah terakhir kalinya aku mencium tangan ke dua orang tua ku. Aku dan lima
teman baru ku yang di temani perempuan yang cantik lansung menuju ruang tunggu
para penumpang pesawat.Pesawat yang akan kami tumpangi adalah Lion air.Akhirnya
pesawat yang akan kami tumpangi akan segera berangkat, dan kami berenam
didampingi seseorang laki-laki tang bernama Ustad Ali. Sesampainya aku di atas
pesawat , tiba-tiba hati ku langsung berdebar –debar seperti mau copot , karena
baru pertama kaliny aku naik pesawat terbang.Aku berfikir bagaimana kalau
tiba-tiba dalam perjalanan pesawat ini jatuh.Pada saat peawat ini sudah mau
lepas landas aku selalu berdoa dalam hati dan bertawakkal ke pada ALLAH SWT ,
semoga saja dalam perjalanan saya selamat sampai ke tujuan.Di tengah perjalanan
aku tidak bisa tidur karena kedinginan, tetapi aku disambut dengan pemandangan
yang sangat indah terlihat dari atas.Dan akibat pemandangan ini saya tidak
takut lagi, dan tidak lama kemudian kami pun tiba di bandara Soekarno Hatta,
kami pun langsung di ajak Ustad Ali ke tempat pengambilan barang.Tapi ada
masalah satu barang masih belum di temukan, kami pun langsung menanyakannya ke
petugas, dan akhirnya kami pun menumukanya.Setelah itu kami langsung keluar
ketempat parkiran, dan kami pun sudah di jemput oleh dua orang yang bernama
Aprial Hasfa yang biasa di panggil Ambo dan Heri Azhari yang biasa di panggil
kak Accank.
Kami
pun diajak ke musholla untuk melaksanakan sholat magrib, dan setelah sholat
kami lansung berangkat ke Poncol Jakarta Selatan.Dan ternyata benar Jakarta itu
sangat macet , dan kami pun terjebak macet di tengah perjalanan.Karena bosan
menunggu dan aku pun merasa lelah aku langsung tertidur, dan bangun-bangun aku
sudah sampai di Poncol, aku kira ini lah tempat yang akan kami tempati selma
tiga tahun di Jakarta.Tenyata bukan tapi ini tempat pendiri yayasan MJH yang
bernama Dr.Ir.H.Mohammad Jafar Hafsah bersama dengan keluarganya.Kami Cuma
beristirahat dan makan malam saja disini, setelah makan malam kami langsung
berangkat ke tempat yang akan kami tinggali selama tiga tahun ,yaitu rumah kayu
di Bekasi.Di mana tempat ini berada delapan belas anak remaja Sulawesi
Selatan.Sesampainya kami di rumah kayu , kami lngsung di sambut oleh delapan
belas remaja Sulawesi Selatan, yang sama-sama orang bugis, dan kami lansung
memperkenalkan diri sendiri.Dan pada saat saya saya memperkenalkan diri saya
dan asal kabupaten saya yaitu Bulukumba, saya langsung disambut dengan teriakan
salah satu orang Bulukumba juga yang bunyinya Weee
Sikkamppong ki ,dan ternyata bukan
Cuma saya sendiri orang Bulukumba tapi ada lima orang juga dari Bulukumba.Dan
setelah perkenalan kami langsung beristirahat.Dan pagi harinya saya berkata
JAKARTA sudah saya injak,aku datang JAKARTA meskipun Jakarta coret.
No comments:
Post a Comment